Info dan Harga Travel Jakarta Demak

Kabupaten Demak, diangkat dari Bahasa Arab yaitu “Dhima’ yang artinya rawa. Penamaan rawa tersebut diangkat karena kondisi tanah di Demak adalah tanah bekas rawa atau tanah lumpur.

Hingga sekarang, saat hujan tiba, daerah Demak akan digenangi air. Sedang saat Musim Kemarau, tanahnya banyak yang retak karena bekas rawa.

Kondisi tanah Demak yang sensitif tersebut, membuat Demak menjadi sulit untuk dibangun jalan raya karena mudah rusak. Maka jalan raya Demak dibangun menggunakan beton.

Perjalanan Darat 

Jakarta dan Demak dipisahkan oleh daratan sepanjang 479,4 kilometer. Jalur darat biasanya ditempuh dengan kendaraan umum, seperti bus antar kota, dengan lama perjalanan sekitar 6 – 7 jam.

Harga Travel Jakarta Demak

Harga Travel Jakarta Pamanukan adalah Rp400.000 – Rp450.000

Titik Keberangkatan

Pasar Baru, Mangga Dua, Sawah Besar, Johar Baru Gambir, Cikini, Senen, Cempaka Putih, Rawasari, Gunung Sahari, Kemayoran, Tanah Abang, Menteng, Kelapa Gading, Tanjung Priok, Pademangan, Cilincing, Koja, Penjaringan, Palmerah, Grogol, Kebon Jeruk, Kembangan, Tamansari, Tambora, Kalideres, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Tebet, Setiabudi, Duren Sawit, Kramat Jati, Makasar, Pasar Rebo, Ciracas, Matraman, Pulo Gadung, Jatinegara, Cipayung, Cakung,

Titik Lokasi Tujuan 

  • Kota Demak
  • Demak
  • Sayung
  • KRA
  • Mranggen
  • Karangawen
  • Terminal Bintoro
  • Masjid Agung Demak
  • Buyaran
  • Jl. Raya Gajah

Sekilas Tentang Andara Travel

Andara Travel merupakan perusahaan layanan transportasi travel Jakarta terbaik. Kami menyediakan berbagai layanan travel dengan armada yang lengkap yang bisa Anda gunakan untuk perjalanan Anda ke berbagai daerah tujuan Anda.

Untuk mendaftarkan diri memesan travel layanan kami, Anda bisa menghubungi ke nomor WA dan kontak berikut ini:

Nomor WA: 08578 377 6779

Email: [email protected]

Fakta Menarik Demak

Kalau udah sampai Demak ada apa aja ya? Apa yang bisa kita lakukan di Demak? Mari simak fakta menarik tentang Demak berikut ini.

1. Raden Patah Pendiri Kerajaan Demak Pertama

Raden Patah merupakan pendiri Kerajaan Demak, sekaligus menjadi raja pertama di kesultanan Demak setelah ia pergi meninggalkan Majapahit.

Ia memperoleh izin dari Bupati Demak untuk kemudian mendirikan Kerajaan Islam di Demak dengan menerapkan aturan dan normal berlandaskan nilai-nilai Agama Islam.

Berdirinya Kerajaan Demak ditandai oleh keberadaan Condro Sengkolo. Menurut cerita yang beredar hingga saat ini, ketika Raden Patah pergi berkunjung ke Glagah Wangi.

Di sana, Ia berjumpa dengan seorang dengan panggilan Nyai Lembah. Raden Patah kemudian disarankan untuk menetap di Glagah Wangi.

Raden Patah akhirnya tinggal di wilayah tersebut. Sekarang, daerah Glagah Wangi dikenal dengan julukan Bintoro Demak.

Seiring berjalannya waktu, wilayah Bintoro Demak berubah menjadi pusat Ibu Kota untuk seluruh kegiatan Kerajaan Demak.

2. Wisata Masjid Agung Demak

Catatan sejarah mengungkap alau Masjid Agung Demak merupakan peninggalan Wali Songo dan Sultan Fatah. Usia Masjid ini sudah beberapa abad.

Gaya arsitektur dari Masjid Agung Demak yang menjadi daya tarik wisatawan. Jika Masjid kebanyakan menggunakan kubah sebagai atas masjid, berbeda dengan Masjid Agung Demak.

Atap yang digunakan menyerupai piramid tiga tingkat khas masyarakat Jawa. Tidak main-main, atap piramid 3 tingkat ini memilki filosofi, yaitu islam, iman, dan ihsan.

Di bagian tengah ruangan masjid ini, terdapat 4 soko guru yang dibuat oleh Wali Songo langsung. Terdapat juga 8 tiang penyangga serambi Masjid yang merupakan pemberian Raja Majapahit.

Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak. Masjid Agung Demak pernah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1995.

3. Kuliner Nasi Ndoreng

Jika biasanya masyarakat Indonesia familiar dengan Nasi Goreng, maka di Demak terdapat kuliner yang dinamakan Nasi Ndoreng dan telah menjadi kuliner khas Demak.

Resep masakan ini merupakan warisan peninggaln Kerajaan Bintoro. Isian dari Nasi Ndrong seperti Nasi Pecel.

Nasi Pecek akan diguyur sambal kacang yang cenderung manis gurih, sedangkan Nasi Ndoreng, ditaburi Uyah Goreng atau Garam Goreng berbahan dasar kelapa parut sangrai yang dibubuhi garam.

4. Pertunjukan Tradisional Demak

Kabupaten Demak terdapat beberapa acara perayaan, yaitu Grebeg Besar Demak, di Bintoro, Uler-Uler, di Jungsemi, Megengan, di Bintoro, Ancaan, di Kadilangu dan Pesta Sedekah Laut, di Morodemak.

Salah satu yang paling dikenal adalah Grebeg Besar Demak yang dilakukan setahun sekali pada bulan Zulhijah (bulan terakhir atau ke-12 dalam penanggalan hijriah) oleh masyarakat Muslim di Masjid Agung Demak.

Bentuk kegiatannya adalah ziarah ke makam para sultan Kesultanan Demak dan ke makam Sunan Kalijaga. Pada malam hari menjelang tanggal 10 Zulhijah, diadakan acara Tumpeng Sanga dan di Kadilangu diadakan Selamatan Ancakan.

Pagi hari pada 10 Zulhijah, masyarakat melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Demak. Setelah itu, dilakukan ritual utama dalam Grebeg Besar Demak berupa penyucian benda pusaka yang disebut dengan uborampe.

5. Kerajinan Batik dan Tenun

Di Demak, perkembangan industri dan UMKM batik Demak belakangan ini mengalami peningkatan pesat.

Para pelaku industri yang bermunculan mengangkat berbagai ciri khas potensi alam dan budaya Kota Wali sebagai motif batiknya.

Sebut saja motif pesisiran, jambu dan belimbing juga motif yang mengangkat berbagai ornamen di Masjid Agung Demak.

Pesan Travel Untuk Perjalanan Anda Sekarang Juga